mau nulis lagi, puisi yang selalu jadi nomor satu di "my fav poem". karya Sapardi Djoko Damono
aku ingin mencintaiMu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaiMu dengan sederhana
dengan kalimat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
mencintai dengan sederhana, kadar sederhana setiap orang tentu berbeda. relatif sekali sifatya...
namun aku terinspirasi sekali oleh dua orang sahabatku yang memiliki cara masing-masing untuk mencintai orang-orang di sekitarnya...
"i love them, and they don't need to know about it"
ya, sahabat pertamaku mencintai banyak orang yang menurut dia orang-orang itu tidak perlu mengetahui bahwa dia mencintainya...di kalimat berikutnya dia berkata
"i love them, and that's enough for me"
sulit menurutku, namun kemudian aku dikuatkan oleh prinsip sahabatku yang lain dalam mencintai...
"c.i.n.t.a begitu menakjubkan, kita tidak perlu mengambilnya dari orang lain, kita punya cukup banyak untuk diberikan pada orang lain"
aku berkesimpulan dalam kemengertianku, bahwa kita memang sudah memiliki banyak sekali cinta dalam hati kita. mencintai adalah sebuah pekerjaan besar yang mulia, begitu kata Anis Matta. karenanya, tak perlu kita terpuruk dalam keadaan ketika cinta itu tidak berbalas, atau berujung pada perpisahan karena takdir. dalam keadaan tak berbalas sekalipun, cadangan cinta dalam hati kita masih sangat banyak, tak perlu lagi berharap orang akan memberikan yang sama... karena cinta itu sudah kita miliki, di hati kita.
kurang lebih itu jawaban yang cukup tepat ketika ada seseorang, siapapun itu yang kemudian akan bertanya "why do you love me?"
bismillahirrahmanirrahim
dimulakan dengan bismillah
Monday, January 24, 2011
Wednesday, January 12, 2011
Thats What Friends Are For
And I never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned
I'm glad I got the chance to say
That I do believe I love you
And if I should ever go away
Well then close your eyes and try
To feel the way we do today
And then if you can remember
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Well you came in loving me
And now there's so much more I see
And so by the way I thank you
Oh and then for the times when we're apart
Well then close your eyes and know
The words are coming from my heart
And then if you can remember
And as far as I'm concerned
I'm glad I got the chance to say
That I do believe I love you
And if I should ever go away
Well then close your eyes and try
To feel the way we do today
And then if you can remember
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Well you came in loving me
And now there's so much more I see
And so by the way I thank you
Oh and then for the times when we're apart
Well then close your eyes and know
The words are coming from my heart
And then if you can remember
Thursday, December 23, 2010
mempersiapkan kepedulian
lebih sering mendengar bukan berarti kita tidak punya hak untuk didengar
Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga,
adalah satu indikator bahwa kita, AKU, diminta untuk banyak mendengar
daripada berbicara...
aku punya facebook
aku punya twitter
aku punya friendster d zaman dulu
aku juga tentu punya yahoo
yang kesemuanya ternyata melatih kita untuk banyak berbicara
banyak berkomentar
banyak menanggapi
tentang banyak hal di sekitar kita
dari mulai yang paling penting
sampai hal-hal yang sama sekali tidak penting untuk orang lain menyimaknya
*dalam hal ini aku bukan orang yang sedang anti teknologi
hanya butuh sedikit waktu untuk mencoba tidak peduli
apa yang sedang orang lain rasakan
siapa yang sedang gembira karena tim nya masuk final
atau apa yang terjadi pada sebuah perjalanan jauh seseorang di dalam kereta ekonomi
kepedulianku hanya sedang ingin beristirahat
sejenak,
tidak akan lama
dan kemudian aku akan menyusun kembali kepedulian itu
setelah hibernasinya
aku pastikan dia akan jauh lebih baik
tidak hanya sekedar mampu membaca,
tapi pula akan sanggup mendengar lebih lama
menyimak lebih banyak
simpati dengan hati
empati dengan tulus
dan berharap ada sedikit saja
tidak terlalu banyak yang aku harapkan
hanya sedikit....
yang kemudian merasa didengar
lega karena ada bahu yang cukup tersedia untuk sekedar bersandar bahkan menangis
nyaman untuk kepedulian indah yang begitu tulus mengalir
dan pada akhirnya
ada interaksi yang lebih menenteramkan
untuk siapapun....
Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga,
adalah satu indikator bahwa kita, AKU, diminta untuk banyak mendengar
daripada berbicara...
aku punya facebook
aku punya twitter
aku punya friendster d zaman dulu
aku juga tentu punya yahoo
yang kesemuanya ternyata melatih kita untuk banyak berbicara
banyak berkomentar
banyak menanggapi
tentang banyak hal di sekitar kita
dari mulai yang paling penting
sampai hal-hal yang sama sekali tidak penting untuk orang lain menyimaknya
*dalam hal ini aku bukan orang yang sedang anti teknologi
hanya butuh sedikit waktu untuk mencoba tidak peduli
apa yang sedang orang lain rasakan
siapa yang sedang gembira karena tim nya masuk final
atau apa yang terjadi pada sebuah perjalanan jauh seseorang di dalam kereta ekonomi
kepedulianku hanya sedang ingin beristirahat
sejenak,
tidak akan lama
dan kemudian aku akan menyusun kembali kepedulian itu
setelah hibernasinya
aku pastikan dia akan jauh lebih baik
tidak hanya sekedar mampu membaca,
tapi pula akan sanggup mendengar lebih lama
menyimak lebih banyak
simpati dengan hati
empati dengan tulus
dan berharap ada sedikit saja
tidak terlalu banyak yang aku harapkan
hanya sedikit....
yang kemudian merasa didengar
lega karena ada bahu yang cukup tersedia untuk sekedar bersandar bahkan menangis
nyaman untuk kepedulian indah yang begitu tulus mengalir
dan pada akhirnya
ada interaksi yang lebih menenteramkan
untuk siapapun....
Wednesday, December 22, 2010
aku harus sembunyi dulu
tidak muncul dulu
bersembunyi dulu
menghindar dulu
kadang aku butuh sendiri
tanpa siapapun
satu orang pun
kadang aku hanya ingin sendiri
dan berkenalan lebih jauh dengan diriku sendiri
yang ternyata masih belum aku kenal baik
ya,,semoga ini salah satu pilihan terbaik
dengan tidak menghadirkan diriku
diantara kesibukan mereka
yang begitu baik padaku
sementara aku belum bisa sebaik itu pada mereka
aku sedih
aku gelisah
aku khawatir
dan aku tw aku salah
tapi aku tidak mampu memperbaiki semuanya
maka aku lebih memilih untuk DIAM
dalam kesendirian
bersembunyi dulu
menghindar dulu
kadang aku butuh sendiri
tanpa siapapun
satu orang pun
kadang aku hanya ingin sendiri
dan berkenalan lebih jauh dengan diriku sendiri
yang ternyata masih belum aku kenal baik
ya,,semoga ini salah satu pilihan terbaik
dengan tidak menghadirkan diriku
diantara kesibukan mereka
yang begitu baik padaku
sementara aku belum bisa sebaik itu pada mereka
aku sedih
aku gelisah
aku khawatir
dan aku tw aku salah
tapi aku tidak mampu memperbaiki semuanya
maka aku lebih memilih untuk DIAM
dalam kesendirian
Thursday, December 9, 2010
usang
mudah-mudahan si g sampe usang....
blog ud lama g diusilin
twitter ud lamaaa banget g ditengok
milis esia ud lama pula g ngerti, dan g update
yahoo mail g rajin2 diberesin, yg ada jadinya tiap kali buka email malah abis bwt delete2 inbox..
dan.....hari ini aku kembali.
sepertinya blog ku kesepian...
twitterku blm smpet aku tengok, jangan2 ud expired. rest in peace....
milis,,bener2 ud ketinggalan info...
yahoo mail, alhamdulillah g ngambek, jd msh mw diajak delete2...hehe
dunia tanpa internet emang kerasa hampa...
*belakangan baru ngeh kalo sudah jd manusia yg addicted sm inet...hmmm
maaf y temen2 inetku...kalo belakangan Teu Kaurus,,,hehe:)
blog ud lama g diusilin
twitter ud lamaaa banget g ditengok
milis esia ud lama pula g ngerti, dan g update
yahoo mail g rajin2 diberesin, yg ada jadinya tiap kali buka email malah abis bwt delete2 inbox..
dan.....hari ini aku kembali.
sepertinya blog ku kesepian...
twitterku blm smpet aku tengok, jangan2 ud expired. rest in peace....
milis,,bener2 ud ketinggalan info...
yahoo mail, alhamdulillah g ngambek, jd msh mw diajak delete2...hehe
dunia tanpa internet emang kerasa hampa...
*belakangan baru ngeh kalo sudah jd manusia yg addicted sm inet...hmmm
maaf y temen2 inetku...kalo belakangan Teu Kaurus,,,hehe:)
Friday, November 19, 2010
tentang kehilangan part II
tanpa diminta, dan baru disadari..ternyata banyak yang menjadikan aku sebagai pendengar bagi kisah-kisah mereka...."mereka" adalah sebuah kata ganti orang yang menunjukan kejamakan pelaku. dan memang banyak, lebih dari satu orang. secara pribadi sebenarnya aku berpendapat bahwa mendengarkan itu membosankan, apalagi untuk kisah-kisah yang sama dan berulang-ulang. tapi belakangan aku baru menyadari, bahwa satu hal yang menyenangkan bisa membuat org lain merasa didengar, merasa lega, dan bebas dari uneg-uneg. terlepas dari bisa atau tidaknya aku memberikan solusi atas cerita-cerita mereka tersebut.
pernah aku menanggapi seorang yang bercerita padaku, bahwa pada dasarnya kita tidak pernah mengalami kehilangan apapun dan siapapun dalam hidup, karena hilang atau perginya sesuatu dan seseorang sebetulnya akan segera digantikan dengan yang jauh lebih baik dari yang hilang itu. dan itu memang cukup manjur untuk mengobati rasa kehilangan seseorang terhadap sesuatu atau seseorang yang lain....
kenyataan yang saat ini aku hadapai....AKU SEDANG MERASA KEHILANGAN....
dan tidak semudah yang aku ucapkan pada mereka, rasa kehilangan itu ternyata membawa diri pada seringnya berangan-angan, dan hal lain yang menurutku tidak produktif....
menyadari itu, sepertinya aku perlu MENATA ULANG HIDUPKU...
pernah aku menanggapi seorang yang bercerita padaku, bahwa pada dasarnya kita tidak pernah mengalami kehilangan apapun dan siapapun dalam hidup, karena hilang atau perginya sesuatu dan seseorang sebetulnya akan segera digantikan dengan yang jauh lebih baik dari yang hilang itu. dan itu memang cukup manjur untuk mengobati rasa kehilangan seseorang terhadap sesuatu atau seseorang yang lain....
kenyataan yang saat ini aku hadapai....AKU SEDANG MERASA KEHILANGAN....
dan tidak semudah yang aku ucapkan pada mereka, rasa kehilangan itu ternyata membawa diri pada seringnya berangan-angan, dan hal lain yang menurutku tidak produktif....
menyadari itu, sepertinya aku perlu MENATA ULANG HIDUPKU...
Wednesday, September 29, 2010
masih seputar memilih
kembali bertemu dengan pilihan,,itulah seninya hidup...
dan satu hal yang menurut kita merupakan sebuah pilihan yang sulit, bisa jadi menurut sebagian orang adalah hal yang sangat sepele dan biasa saja. kesulitan dalam memilih itu yang kemudian membawa kita pada posisi sebagai seorang yang sedang belajar mendewasakan diri. pilihan yang kemudian diambil dan dijalani, membutuhkan keberanian yang besar dari siapapun yang menjalaninya. dengan berbagai resiko, plus minus, dan konsekuensi logis dari tiap pilihan yang tersedia, disitulah letak proses pembelajaran kita. mempertimbangkan semua pilihan yang ternyata memiliki resiko yang hampir sama ketika dipilih, menuntut kita untuk menjadi seseorang yang selalu objektif, memandang segala sesuatu bukan atas dasar sudut pandang "karena ini yang saya suka"...tapi lebih "karena ini yang paling tinggi bobotnya ketika saya coba ukur kebermanfaatan masing-masing pilihan".
bisakah setiap kita menjadi orang yang seobjektif itu ketika memilih dan sampai akhirnya memutuskan untuk mengambil salah satu pilihan tersebut untuk dijalani?
beberapa hal yang saya pelajari dari kehidupan, seputar pilihan, memilih, dan menentukan pilihan, sebagian besar saya peroleh dari sosok ayah. selalu ada pelajaran yang berharga ketika saya berkonsultasi dengannya mengenai pilihan hidup. seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bahwa hidup pada dasarnya adalah bagaimana kita memilih, memilih satu diantara beberapa pilihan yang mungkin tidak satupun ada yang menguntungkan secara pribadi untuk kita, tapi tetap kita harus memilih salah satunya dan berusaha bertanggung jawab untuk menjalani pilihan tersebut. persepsi tentang hidup itu diungkapkan ayah ketika saya berhadapan dengan keharusan untuk memilih, beberapa tahun yang lalu.
tidak mudah memang menjadi pengambil keputusan, untuk diri sendiri sekalipun...dan saya begitu merasa berarti ketika mengetahui bahwa orang tua sepenuhnya percaya pada saya untuk memutuskan apapun tentang hidup saya, bahkan mereka meminta saya untuk tidak menjadi orang yang "peragu". jika mereka saja begitu yakin pada setiap keputusan saya, kenapa saya harus tidak percaya diri untuk memilih?
hal itu yang cukup menghibur saya belakangan ini, dan ada pesan moral yang begitu sederhana namun bermakna untuk saya:
"nai, dalam menjalani hidup, jangan menoleh ke belakang..tatap ke depan dengan optimis..."
finally, komunikasi adalah proses yang penting ketika pilihan hidup menuntut untuk segera dipilih. dan proses memilih itu harus diawali dengan komunikasi dengan ALLAH, Sang Maha Berkehendak. apapun yang kita pilih, semoga ada campur tanganNYA dan semoga juga menjadi kehendakNYA...
Subscribe to:
Posts (Atom)