bismillahirrahmanirrahim

dimulakan dengan bismillah

Thursday, December 23, 2010

mempersiapkan kepedulian

lebih sering mendengar bukan berarti kita tidak punya hak untuk didengar
Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga,
adalah satu indikator bahwa kita, AKU, diminta untuk banyak mendengar

daripada berbicara...

aku punya facebook
aku punya twitter
aku punya friendster d zaman dulu
aku juga tentu punya yahoo

yang kesemuanya ternyata melatih kita untuk banyak berbicara
banyak berkomentar
banyak menanggapi
tentang banyak hal di sekitar kita
dari mulai yang paling penting
sampai hal-hal yang sama sekali tidak penting untuk orang lain menyimaknya

*dalam hal ini aku bukan orang yang sedang anti teknologi

hanya butuh sedikit waktu untuk mencoba tidak peduli
apa yang sedang orang lain rasakan
siapa yang sedang gembira karena tim nya masuk final
atau apa yang terjadi pada sebuah perjalanan jauh seseorang di dalam kereta ekonomi

kepedulianku hanya sedang ingin beristirahat
sejenak,
tidak akan lama

dan kemudian aku akan menyusun kembali kepedulian itu
setelah hibernasinya
aku pastikan dia akan jauh lebih baik
tidak hanya sekedar mampu membaca,
tapi pula akan sanggup mendengar lebih lama
menyimak lebih banyak
simpati dengan hati
empati dengan tulus

dan berharap ada sedikit saja
tidak terlalu banyak yang aku harapkan
hanya sedikit....

yang kemudian merasa didengar
lega karena ada bahu yang cukup tersedia untuk sekedar bersandar bahkan menangis
nyaman untuk kepedulian indah yang begitu tulus mengalir
dan pada akhirnya
ada interaksi yang lebih menenteramkan

untuk siapapun....

Wednesday, December 22, 2010

aku harus sembunyi dulu

tidak muncul dulu
bersembunyi dulu
menghindar dulu

kadang aku butuh sendiri
tanpa siapapun
satu orang pun

kadang aku hanya ingin sendiri
dan berkenalan lebih jauh dengan diriku sendiri
yang ternyata masih belum aku kenal baik

ya,,semoga ini salah satu pilihan terbaik
dengan tidak menghadirkan diriku
diantara kesibukan mereka
yang begitu baik padaku
sementara aku belum bisa sebaik itu pada mereka

aku sedih
aku gelisah
aku khawatir
dan aku tw aku salah

tapi aku tidak mampu memperbaiki semuanya
maka aku lebih memilih untuk DIAM
dalam kesendirian

Thursday, December 9, 2010

usang

mudah-mudahan si g sampe usang....
blog ud lama g diusilin
twitter ud lamaaa banget g ditengok
milis esia ud lama pula g ngerti, dan g update
yahoo mail g rajin2 diberesin, yg ada jadinya tiap kali buka email malah abis bwt delete2 inbox..


dan.....hari ini aku kembali.
sepertinya blog ku kesepian...
twitterku blm smpet aku tengok, jangan2 ud expired. rest in peace....
milis,,bener2 ud ketinggalan info...
yahoo mail, alhamdulillah g ngambek, jd msh mw diajak delete2...hehe


dunia tanpa internet emang kerasa hampa...
*belakangan baru ngeh kalo sudah jd manusia yg addicted sm inet...hmmm

maaf y temen2 inetku...kalo belakangan Teu Kaurus,,,hehe:)

Friday, November 19, 2010

tentang kehilangan part II

tanpa diminta, dan baru disadari..ternyata banyak yang menjadikan aku sebagai pendengar bagi kisah-kisah mereka...."mereka" adalah sebuah kata ganti orang yang menunjukan kejamakan pelaku. dan memang banyak, lebih dari satu orang. secara pribadi sebenarnya aku berpendapat bahwa mendengarkan itu membosankan, apalagi untuk kisah-kisah yang sama dan berulang-ulang. tapi belakangan aku baru menyadari, bahwa satu hal yang menyenangkan bisa membuat org lain merasa didengar, merasa lega, dan bebas dari uneg-uneg. terlepas dari bisa atau tidaknya aku memberikan solusi atas cerita-cerita mereka tersebut.

pernah aku menanggapi seorang yang bercerita padaku, bahwa pada dasarnya kita tidak pernah mengalami kehilangan apapun dan siapapun dalam hidup, karena hilang atau perginya sesuatu dan seseorang sebetulnya akan segera digantikan dengan yang jauh lebih baik dari yang hilang itu. dan itu memang cukup manjur untuk mengobati rasa kehilangan seseorang terhadap sesuatu atau seseorang yang lain....

kenyataan yang saat ini aku hadapai....AKU SEDANG MERASA KEHILANGAN....
dan tidak semudah yang aku ucapkan pada mereka, rasa kehilangan itu ternyata membawa diri pada seringnya berangan-angan, dan hal lain yang menurutku tidak produktif....

menyadari itu, sepertinya aku perlu MENATA ULANG HIDUPKU...

Wednesday, September 29, 2010

masih seputar memilih

kembali bertemu dengan pilihan,,itulah seninya hidup...
dan satu hal yang menurut kita merupakan sebuah pilihan yang sulit, bisa jadi menurut sebagian orang adalah hal yang sangat sepele dan biasa saja. kesulitan dalam memilih itu yang kemudian membawa kita pada posisi sebagai seorang yang sedang belajar mendewasakan diri. pilihan yang kemudian diambil dan dijalani, membutuhkan keberanian yang besar dari siapapun yang menjalaninya. dengan berbagai resiko, plus minus, dan konsekuensi logis dari tiap pilihan yang tersedia, disitulah letak proses pembelajaran kita. mempertimbangkan semua pilihan yang ternyata memiliki resiko yang hampir sama ketika dipilih, menuntut kita untuk menjadi seseorang yang selalu objektif, memandang segala sesuatu bukan atas dasar sudut pandang "karena ini yang saya suka"...tapi lebih "karena ini yang paling tinggi bobotnya ketika saya coba ukur kebermanfaatan masing-masing pilihan".

bisakah setiap kita menjadi orang yang seobjektif itu ketika memilih dan sampai akhirnya memutuskan untuk mengambil salah satu pilihan tersebut untuk dijalani?

beberapa hal yang saya pelajari dari kehidupan, seputar pilihan, memilih, dan menentukan pilihan, sebagian besar saya peroleh dari sosok ayah. selalu ada pelajaran yang berharga ketika saya berkonsultasi dengannya mengenai pilihan hidup. seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bahwa hidup pada dasarnya adalah bagaimana kita memilih, memilih satu diantara beberapa pilihan yang mungkin tidak satupun ada yang menguntungkan secara pribadi untuk kita, tapi tetap kita harus memilih salah satunya dan berusaha bertanggung jawab untuk menjalani pilihan tersebut. persepsi tentang hidup itu diungkapkan ayah ketika saya berhadapan dengan keharusan untuk memilih, beberapa tahun yang lalu.

tidak mudah memang menjadi pengambil keputusan, untuk diri sendiri sekalipun...dan saya begitu merasa berarti ketika mengetahui bahwa orang tua sepenuhnya percaya pada saya untuk memutuskan apapun tentang hidup saya, bahkan mereka meminta saya untuk tidak menjadi orang yang "peragu". jika mereka saja begitu yakin pada setiap keputusan saya, kenapa saya harus tidak percaya diri untuk memilih?

hal itu yang cukup menghibur saya belakangan ini, dan ada pesan moral yang begitu sederhana namun bermakna untuk saya:
"nai, dalam menjalani hidup, jangan menoleh ke belakang..tatap ke depan dengan optimis..."

finally, komunikasi adalah proses yang penting ketika pilihan hidup menuntut untuk segera dipilih. dan proses memilih itu harus diawali dengan komunikasi dengan ALLAH, Sang Maha Berkehendak. apapun yang kita pilih, semoga ada campur tanganNYA dan semoga juga menjadi kehendakNYA...

Wednesday, September 1, 2010

buat ayahku...

Kalo ni boleh memilih, sebenernya ni lebih nyaman kalo bapak jadi orang biasa saja

Yang punya waktu kapan pun untuk sekedar sms atau telpon walopun cuma 3 menit

Terus kalo ni boleh memilih, tentu ni lebih pengen bapak jadi guru biasa atau jadi PNS seperti biasa kayak dulu, yang selalu sempet ngajak ade jalan-jalan sore sekedar cuci mata atau ngabuburit cari bakso buat buka puasa

Apalagi kalo ni boleh memilih, pasti ni lebih milih bapak cukup jadi bapak buat ni, teteh, sama ade-ade, yang kalo malem suka sering nonton tv bareng di ruang tengah, mulai dari berita sampe sinteron…yang penting nontonnya bareng-bareng, karena pada momen-momen itu biasanya kita suka sambil diskusi ringan

Hmm…kalo saja ni masih boleh memilih, ni bakal milih untuk jadi anak seorang pensiunan yang menghabiskan waktu untuk kegiatan-kegiatan sosial, jadi kalo sore ni kebetulan ada di rumah kita masih bisa jalan-jalan. Karena saat-saat dibonceng bapak sambil jalan-jalan itu biasanya mengalir banyak sekali cerita yang pasti ada hikmahnya buat ni

Tapi…

Ni sadar, bahwa hidup bukan sekedar menuruti apa yang kita inginkan untuk kita pilih

Terkadang hidup menuntut kita untuk mampu dan bahkan mau menjalani semua pilihan yang seringkali malah tidak pernah ada dalam daftar pilihan kita

Sepenuhnya ni sadar, bahwa bapak ni adalah orang hebat yang ternyata tidak cukup menjadi ayah bagi keluarga kecilnya saja. Di luar sana banyak anak-anak lain yang juga membutuhkan bapak, paling tidak untuk memastikan bahwa mereka bisa hidup dengan nyaman tanpa gangguan

Dan sekali lagi ni sadar, bahwa kita hidup tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain yang secara sadar ataupun tidak kita akan saling membutuhkan selama kehidupan ini berjalan

Kali ini ni mula belajar untuk sadar,

Bahwa kehidupan kita akan sangat bermakna jika kita mampu dan mau berbagi dengan siapapun, dengan segala keterbatasan yang kita miliki, berbagi menjadi satu hal yang menambah kemuliaan hidup kita, karena itu ni akan belajar untuk rela berbagi cinta dengan orang lain, cinta seorang ayah yang kini juga harus mencintai rakyatnya…

Mudah-mudahan selanjutnya ni tidak pernah bosan untuk sadar, bahwa ni sama sekali tidak berhak untuk protes atas tugas mulia yang bapak emban untuk melayani rakyat sebagaimana bapak menyayangi ni dan anak-anak bapak yang lain…


Maaf untuk semua protes-protes ni selama ini,

Itu Cuma ungkapan kehilangan seorang anak yang merasa ada sedikit perbedaan dengan ayahnya saat ini

Semoga bapak tidak merasa itu jadi sebuah beban dan tuntutan yang menguras fikiran dan energi….

Terima kasih untuk banyak hal, banyak hal yang sampai saat ini belum sedikit pun bisa ni balas…

I love you bapak…

Thursday, August 5, 2010

Bila Ibu Boleh Memilih-Ratih Sang

Anakku…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar
karena mengandungmu
Maka
ibu akan memilih mengandungmu?
Karena dalam mengandungmu
ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak…
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak
karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa
tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi
caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit
kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah
satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari
jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita
berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa
sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah…
Saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan
hati tentang junjungan kita
Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,
atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu
dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang
sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu
dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain
tidak bisa rasakan
Anakku…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang
rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle
kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle
kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Monday, August 2, 2010

cerewet episode 2...

Perasaanku saja, atau memang benar tapi tidak ada yang berminat memberi tahu aku ya...belakangan merasa semakin cerewet, berlebihan banget kalo ngomong..dan seringkali baru menyadari di belakang bahwa apa yang barusan diomongin, dikomentari, atau ditulis, itu sia-sia doank..ga ada gunanya....makanya dua postingan terakhir adalah "talk about cerewet"

astaghfirullah al'adzim....
ngerem lisan kok susahnya melebihi banyak hal...

seperti biasa, aku sering melibatkan orang lain dalam pencarian solusi atas berbagai hal yang aku pertanyakan atau yang mengganggu pikiranku.

"temen-temenku, sebentar lagi ramadhan, bagi tips donk supaya ga berlebihan ngomong (cerewet)"

dua hari aku kirim sms ke temen-temenku,,,dan dari bbrp yg aku sms, memang hanya sebagian yg menjawab...
  1. ingatlah bahwa semua perkataan adalah sia-sia kecuali dzikrullah, dan adakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru pada kebaikan dan mencegah dari yang munkar.....? ga ada salahnya cerewet asal cerewetnya adalah hal yang di atas mbak...tapi aneh kalo teteh jadi pendiem, ga selamanya itu ga baik, ntar ga et-crew lagi,,hehe
  2. "hah?kenapa tiba-tiba nanya gitu...?" watak kali din, kalo aku tergantung lawan bicara. kalo lawan bicara udah cerewet aku lebih seneng dengerin..kadang aku ga punya topik aja untuk diobrolin,,hehe. jadi diem bukan berarti berubah jadi males ngomong lho..tapi dunia ini perlu juga ada orang cerewet biar rame, kalo semua pendiem, sepi dunk..!hehe...biasa aja, cuma frekuensi ngomongnya disesuaikan kepentingannya aja. tapi kok aku ga pernah ngerasa terganggu ya dengan cerewetmu, ga parah kok. emang ada yang komplain? be your self aja din, rata-rata orang yang lahir di bulan desember emang rame, kayak adeku juga cerewet. malah lebih parah dia, kalo pas ga ada malah sepi. yang penting slama cerewetmu g merugikan org laen dan gak kceplosan bocorin hal2 penting, aku pikir crewet adlh anugrah jg, krn lbh ekspresif drpd org yg introvert (ky aq) krn tll bnyk yg dipendam...^^
  3. lebih banyak mendengarkan din...napa?mesti si dia komen ya?hehehe. udah bawaan orok berarti, kalo cerewetnya berujung kebaikan, ok ok aja din, be ur self 4 good...
  4. kalo aku kayaknya bukan tipe orang sanguinis dince...kecuali sama yang udah bener-bener kenal
  5. menurutku, orang cerewet juga penting, minta sama ALLAH biar bisa menggunakan kelebihan ini pada saat yang tepat di tempat yang tepat dengan cara yang tepat...(bijaksana sekali menurutku,,hehe)
  6. tipsnya: jauhi hal-hal yang ga penting, karena ngomong itu melelahkan karena harus mikir. kalo perlu rencanain hari ini km akan ngomong apa aja, di luar itu, jangan dilayanin. terakhir DISIPLIN!!!! (emang bisa y ngerencanain harus mau ngomong apa aja??)
  7. ga usah dikurangin ga apa-apa, dialihkan saja penggunaannya. jadwal ceramah di mushola-mushola bisa jadi alternatif..betul tidak..?sip banget itu..^^
  8. kalo cerewetnya nda baik, ya berarti harus diubah yang baik..sebelum bicara, sedikit mikir dulu...:)
  9. menahan diri kali ya, kalo kita sering inget kalo lisan itu bisa bawa kita pada pabasnya neraka ALLAH jika betul-betul ga dijaga, insyaALLAH lama-lama bisa jadi ngerem sendiri.
tipsnya sungguh-sungguh bijak,,tinggal gmn aku meniatkan diri untuk take action...syukron jazakumullah temen-temen....