lebih sering mendengar bukan berarti kita tidak punya hak untuk didengar
Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga,
adalah satu indikator bahwa kita, AKU, diminta untuk banyak mendengar
daripada berbicara...
aku punya facebook
aku punya twitter
aku punya friendster d zaman dulu
aku juga tentu punya yahoo
yang kesemuanya ternyata melatih kita untuk banyak berbicara
banyak berkomentar
banyak menanggapi
tentang banyak hal di sekitar kita
dari mulai yang paling penting
sampai hal-hal yang sama sekali tidak penting untuk orang lain menyimaknya
*dalam hal ini aku bukan orang yang sedang anti teknologi
hanya butuh sedikit waktu untuk mencoba tidak peduli
apa yang sedang orang lain rasakan
siapa yang sedang gembira karena tim nya masuk final
atau apa yang terjadi pada sebuah perjalanan jauh seseorang di dalam kereta ekonomi
kepedulianku hanya sedang ingin beristirahat
sejenak,
tidak akan lama
dan kemudian aku akan menyusun kembali kepedulian itu
setelah hibernasinya
aku pastikan dia akan jauh lebih baik
tidak hanya sekedar mampu membaca,
tapi pula akan sanggup mendengar lebih lama
menyimak lebih banyak
simpati dengan hati
empati dengan tulus
dan berharap ada sedikit saja
tidak terlalu banyak yang aku harapkan
hanya sedikit....
yang kemudian merasa didengar
lega karena ada bahu yang cukup tersedia untuk sekedar bersandar bahkan menangis
nyaman untuk kepedulian indah yang begitu tulus mengalir
dan pada akhirnya
ada interaksi yang lebih menenteramkan
untuk siapapun....
Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga,
adalah satu indikator bahwa kita, AKU, diminta untuk banyak mendengar
daripada berbicara...
aku punya facebook
aku punya twitter
aku punya friendster d zaman dulu
aku juga tentu punya yahoo
yang kesemuanya ternyata melatih kita untuk banyak berbicara
banyak berkomentar
banyak menanggapi
tentang banyak hal di sekitar kita
dari mulai yang paling penting
sampai hal-hal yang sama sekali tidak penting untuk orang lain menyimaknya
*dalam hal ini aku bukan orang yang sedang anti teknologi
hanya butuh sedikit waktu untuk mencoba tidak peduli
apa yang sedang orang lain rasakan
siapa yang sedang gembira karena tim nya masuk final
atau apa yang terjadi pada sebuah perjalanan jauh seseorang di dalam kereta ekonomi
kepedulianku hanya sedang ingin beristirahat
sejenak,
tidak akan lama
dan kemudian aku akan menyusun kembali kepedulian itu
setelah hibernasinya
aku pastikan dia akan jauh lebih baik
tidak hanya sekedar mampu membaca,
tapi pula akan sanggup mendengar lebih lama
menyimak lebih banyak
simpati dengan hati
empati dengan tulus
dan berharap ada sedikit saja
tidak terlalu banyak yang aku harapkan
hanya sedikit....
yang kemudian merasa didengar
lega karena ada bahu yang cukup tersedia untuk sekedar bersandar bahkan menangis
nyaman untuk kepedulian indah yang begitu tulus mengalir
dan pada akhirnya
ada interaksi yang lebih menenteramkan
untuk siapapun....
^_^begitulah ketika kita dipercaya dan diberikan kelebihan untuk menjadi pendengar yang baik...
ReplyDeletebukankah itu berarti telah membuktikan bahwa si pendengar adalah orang yang berkualitas....
subhanallah...memang setiap orang tentu membutuhkan orang lain untuk didengar tentang keluh kesahnya....namun, terkadang kita lupa bahwa ada yang lebih layak untuk jadikan tempat kita bersandar...bukankah Dia cukup untuk kita jadikan tempat bersandar...? bukankah kita akan selalu kecewa ketika hanya mengandalkan manusia sebagai tempat bernaung..? sudah berapa banyak manusia merasa kecewa kepada manusia lainnya??!!
Menangis di sepertiga malam bukankah sudah cukup untuk menjadikan hati kita menjadi lebih tenang...lebih tentram....?
setelah itu, terasalah jalan kita tegap dan teguh..., kuat dan kukuh...yakin bahwa masalah akan segera berganti dengan indah...
..., sesungguhnya, bukanlah kamu yang melempar ketika kamu melempar, adalah Allah yang melempar mereka. ...