Seseorang menyapa kesepianku. Menghampiri dalam keringnya rasa kehilangan. Duniaku dulu begitu ramai, meski tidak selalu oleh tawa dan canda. Justru saat ini sepi, bahkan dari ramainya tangisan dan cerita-cerita penuh haru yang membiru dan membawaku pada empati yang lebih dalam.
Ada satu, dua, tiga, empat, lima, enam, dan tak terhingga tanpa batas. Betapa KAGUM aku saat ini, Kagum akan duniaku yang dulu, begitu ramai dan nyaris tanpa ada tempo untuk aku berangan-angan tentang diri sendiri. Rasanya semua waktu habis untuk menikmati keramaian mereka. Jika yang satu aku panggil, kemudian yang lain merasa tidak dilihat karena namanya tidak aku kumandangkan, berdesir rasanya. Sungguh nikmat menjadi seseorang yang dirindukankehadirannya.
Lalu tiba-tiba seseorang menyapa kesepianku. Saat ini. Hanya seorang saja, yang sebelumnya tak hingga. Jika dulu mataku melihat ke banyak pasang mata yang lain, kini hanya satu. Jika dulu telingaku mampu mendengar banyak cerita dari sejumlah mulut yang begitu lucu untuk berbagi, kini hanya satu. Jika dulu aku bahkan mendengar tangisan meraung-raung dari sekian banyak sumber suara, mungkin malah kini tidak ada satu pun.
Begitu mengagumkan menjadi satu diantara sekian banyak, dan menjadi bagian yang berarti bagi sekian itu.
27 maret 2011, lonely...
No comments:
Post a Comment